Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

MotTo

Setiap orang berhak untuk BAHAGIA!!
Minggu, 12 Desember 2010

Mujizat itu Nyata...

Nice experience to tell...

Minggu, 12 Desember 2010 adalah saat dimana kami - Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Ebenhaezer - akan mengadakan perayaan Natal. Persiapan demi persiapan sudah kami lakukan walaupun kalo mau jujur persiapan itu belum sempurna. Tetapi kami yakin bahwa Tuhan akan menyempurnakan semua tepat pada waktunya.
Pagi berganti siang, semua berjalan dengan baik, termasuk latihan terakhir. Menjelang siang, kepanikan mulai merasuk dalam diri panitia karena ternyata dekorasi belum selesai. Memang, bukan dekorasi yang terpenting, tetapi kami sangat ingin memberikan yang terbaik bagi setiap tamu undangan. Tepat pukul 15.30, saya memutuskan untuk pulang duluan karena pukul 16.00 ibadah sekolah minggu akan dimulai duluan...

Tepat pukul 16.00, ak tiba di lokasi. Ak melihat ada sesuatu hal yang ganjil di sana... Muka orang-orang kelihatan sangat bingung dan panik. "Ada apa ini" pikirku...

Akhirnya ak menghampiri salah seorang teman dan bertanya apa yang terjadi... O'ow, rupanya aliran listrik terputus, karena ada sambungan yang terbakar. Alhasil, listrik padam. Kepanikan mulai menjalari pikiranku, namun dalam hati ak terus berdoa untuk tetap tenang menghadapi kondisi ini.

Ak mulai meminta teman untuk menghubungi orang yang biasa mengurus listrik gereja kami, dan dia mengatakan kalau orang tersebut sudah ada dalam perjalanan. Kepanikan terus merenggut akal sehat tatkala orang yang dipanggil itu tak kunjung padam. Ak mulai gelisah, dan ada sedikit amarah yang menghinggapi perasaanku... Tetapi suara Tuhan terus menggema dan berkata "tetap tenang dan berdoa"

Artis - Adon (ex Base Jam) - datang... Ak semakin panik. Tapi rupanya Tuhan bekerja lewat dirinya. Ak menjelaskan padanya bahwa kami sedang mengalami masalah dengan listrik. Dan dengan tenang dia berkata "Pasti nyala lagi, biasa kok kejadian seperti ini"

Wow, bahkan seorang artis yang kami pikir akan kecewa dengan kondisi yang ada, bisa berkata seperti itu. Ak mulai berdoa kembali dan percaya bahwa mujizat Tuhan pasti akan terjadi.

Lewat seorang anggota BPJ senior yang adalah omku - Bpk. Yusuf - kami dipanggil naik untuk berdoa (akhirnya ibadah sekolah minggu tetap dilakukan walaupun tanpa lampu dan salut untuk K'Sherly juga anak-anak yang tetap sukacita).
Kami mulai berdoa... Secara pribadi, ak memohon ampun, karena mungkin kami panitia terlalu mengedepankan "kehebatan" kami dan lupa untuk melibatkan Tuhan. Secara pribadi, ak sebagai ketua, walaupun sering berdoa dan berpuasa untuk acara ini, tetapi ak lupa untuk mengajak anggota panitia lain untuk persekutuan doa. Kami terus berdoa dan percaya bahwa jika Tuhan yang memberikan kami kesempatan untuk mengadakan acara ini, maka TUhan juga yang akan menyempurnakan semuanya bagi kami. Air mataku tak terbendung lagi dan ak mulai menangis.

Selesai berdoa, Tuhan benar-benar mengerjakan bagiannya. Kerusakan listrik berhasil diatasi dan lampu menyala kembali. PRAISE THE LORD... Dia mengerjakan jauh lebih besar dari yang kami minta. 

Walau acara molor sampe setengah jam, tetapi kami bersyukur acara bisa berlangsung dengan baik. 

Entah kenapa, dalam mempersiapkan perayaan ini, ada saja cara iblis untuk menggoyahkan iman dan membuat kacau semuanya. Diawali dengan kekhawatiran di awal kepanitiaan akan dana yang cukup besar, serta banyaknya kegiatan yang menyita konsentrasi para panitia dalam mempersiapkan acara natal. Bahkan, seminggu yang lalu, ak sendiri mengalami kecelakaan kecil (tabrakan motor) ketika kami akan membeli bahan-bahan untuk dekorasi, dan terakhir insiden listrik yang membuat panik semua orang.

Tetapi puji Tuhan, kami berhasil keluar sebagai pemenang. Ak sendiri secara pribadi bersyukur, bisa tetap mengendalikan diri dalam kepanitiaan ini.

Tuhan memang ajaib, Dia selalu mengerjakan segala sesuatu dengan indah. Dan mujizat Tuhan tetap berlaku sampai saat ini. Dia selalu punya cara untuk menolong kita.

Tuhan Yesus memberkati!!

0 komentar:

Posting Komentar